Rabu, 23 November 2011

Si Segitiga yang Bikin Ketagihan


Kebiasaan untuk membuat dan makan bakcang dilakukan setiap perayaan Peh Cun. Biasanya bakcang terbuat dari beras atau ketan yang diiisi daging ayam atau babi kecap yang manis, dan dikukus dengan daun dan diikat dengan tali rafia. Jenis bacang ditentukan dari warna rafia ini, misalnya merah untuk bakcang ketan dan hijau untuk bakcang beras.

Sejarah bacang berasal dari tokoh Qu Yuan (343--289 SM). Qu Yuan adalah sastrawan terkemuka dari Kerajaan Chu. Ia juga dikenal sebagai menteri yang terpercaya dan setia. Kerena popularitas itu, rekan-rekannya menjadi iri dan berusaha menyingkirkan dia. Rekannya adalah para penjilat kekuasaan yang bermanis-manis di depan raja dan berusaha menjatuhkan Kerajaan Chu dan lebur dalam Kerajaan Chin. Qu Yuan tidak mau ikut dengan konspirasi itu sehingga ia makin dibenci rekan-rekannya.

Pada suatu saat, para menteri menekan tim dokter untuk menyatakan pantang garam bagi raja yang sedang sakit. Akibatnya raja menjadi makin sakit dan hanya bisa terbaring. Mengetahui adanya komplotan ini, Qu Yuan diam-diam membungkus garam dalam daun bambu dengan empat kerucut, lalu menggantung bungkusan itu di langit-langit ranjang raja dengan maksud agar garam itu menetes sedikit demi sedikit di atas mulut raja supaya kesehatan raja pulih lagi.
Ketika hal itu diketahui, Qu Yuan malah dituduh meracuni raja. Karena tidak mau berurusan dengan pengadilan, lalu ia bunuh diri dengan menceburkan diri ke Sungai Mi Lou. Mendengar berita ini rakyat menjadi sedih dan mencari jenazah Qu Yuan. Mereka juga melemparkan nasi yang dibungkus dengan bambu kerucut empat untuk dimakan ikan agar tidak mengigit tubuh Qu Yuan. Mereka juga menabuh genderang di perahu untuk mengusir roh-roh naga jahat yang bisa mengganggu roh Qu Yuan.
Peristiwa ini dikenang tiap tahun dengan perayaan Peh Chun (bacang). Perayaan ini ditandai dengan perlombaan perahu naga (dragon boat) dan makan bacang.
Itulah sejarah bacang. Keempat kerucutnya melambangkan empat kata Qu-Yuan-Setia-Percaya. Bacang adalah lambang penghormatan karakter terpercaya dan orang percaya malah tidak dipercaya dan bahwa orang setia malah didakwa. Bacang adalah ungkapan utuhnya kepercayaan dan kesetiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar