Minggu, 13 November 2011

Banten Pilihan Ahli Feng Shui untuk Ibukota

Kalimantan dianggap kurang mendukung untuk mendirikan gedung bertingkat.


VIVAnews - Praktisi Hong Shui atau dalam masyarakat Indonesia disebut Feng Shui, yang juga Pemimpin Sekolah Tinggi Agama Buddha Dutavira dan Vihara Avalokitesvara, Suhu Benny, menyarankan Ibukota Indonesia sebaiknya dipindahkan ke Banten.

"Harus dipindahkan, sebaiknya di daerah dataran, tapi orang-orang kan malah milih di daerah pegunungan, pilihannya yang bagus itu di Banten, bisa mempermudah semuanya," kata Suhu Benny, usai diskusi bersama wartawan di Hotel Aryadutha, Jakarta, Minggu, 13 November 2011.

Suhu Benny mengungkapkan, jika ibukota dipindahkan, maka diharapkan Indonesia akan makmur. Dari penerawangan ahli Feng Shui, Jakarta sudah tidak dapat menampung lagi kegiatan sebagai pusat bisnis dan pusat pemerintahan. "Ibukota dipindahkan diharapkan bakal makmur," katanya.

Dari pemantauannya, Suhu Benny mengatakan wacana pemindahan Ibukota selama ini hanya berkembang ke kawasan seperti Jonggol, Jawa Barat atau Palangkaraya, Kalimantan Selatan.

"Orang ngimpi kalau mau di pindah ke Kalimantan, karena takut dengan gempa. Kalimantan itu tanahnya gambut, tidak bisa untuk mendirikan gedung tinggi," kata dia. "Memang harus di Pulau Jawa, kalau saya bilang di daerah Jagakarsa."

Suhu Benny memprediksi, jika Ibukota di pindahkan meskipun masih di Pulau Jawa, maka Indonesia Timur akan semakin berkembang karena pemerintah bisa lebih berkonsentrasi membangun wilayah timur.

"Kita lihat, sekitar 15 tahun lagi, Ibukota sebaiknya dipindahkan ke Banten," katanya. "Karena Banten masih 'perawan', musti di Banten, saya ngomong di Banten, kalau dipindahkan ke sana diharapkan bisa bagus."

Sebagai informasi, Feng Shui menurut Suhu Benny, sebagai salah satu prospektif yang telah berumur ribuan tahun sesungguhnya memberikan manfaat yang banyak bagi perkembangan kebudayaan manusia, termasuk dinamika bisnis yang digeluti manusia. Namun, dalam perjalanannya, sering dimengerti dengan cara yang kurang tepat bahkan diberi makna baru yang jauh melenceng dari definisi awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar